Tak pernah aku membayangkan kalo
perasaan ini tak bisa aku pungkiri. Semakin hari aku mencoba untuk melupakannya
malahan semakin besar tumbuh perasaan ingin memilikinya.
Sempat terlintas di pikiran, kalau aku
tak akan mungkin bisa memiliki walupun hanya sekejap saja. Harapan hanyalah
tinggal harapan semata, mungkin akan terkubur di hati yang akan terlapisi
dengan tembok beton dengan campuran yang serba super…he…
Diwaktu yang lain aku juga sempat
membayangkan kalau dia yang aku harapkan akan bisa menerima aku apa adanya
dengan segala kekurangan yang aku miliki. Di saat itulah aku membayangkan
sesuatu yang terindah yang akan terjadi dalam hidupku. Setelah aku terbangun
dari hayalan, yang menyelimuti pikiranku hanyalah kesedihan, kekecewaan,
ketakberdayaan pada diri sendiri. Terkadang aku juga sesali pikiran seperti
itu, kenapa aku memikirkan hal yang nantinya malahan akan membuat pikiran
menjadi sedih dan kacau.
Dia yang sekarang
jauh, kurasa tak akan mungkin bisa kudekati dan kumiliki. Aku Cuma bisa
berharap agar dia selalu bahagia dengan kehidupannya sekarang maupun yang akan
datang walaupun dia tak harus menjadi milikku.
Dia yang selalu
aku puja dan aku puji, walau tak sempat aku ungkapkan dan tak pernah dia tahu,
tapi aku ingin dia merasakan kalau aku menyayangi dia dengan sepenuh hatiku.
Aku punya keyakinan kalau perasaan yang tulus diimbangi dengan doa yang tulus
untuk memiliki, suatu saat akan menemukan titik terang yang akan mebawa diriku
dan dirinya ke kehidupan yang lebih bermakna. Mungkin garis takdir akan
berjalan sesuai dengan goresan yang sudah terencana oleh beliau. He...he... so
pasti ooooo.....
I Love You
Full..... waaaaaaaaaa..... haaaaaaa..... (masa-masa mbah Surip tenar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar